Back to Baheula

Letusan Gunung Galunggung pun di CICIL !

Letusan Gunung di Kredit :

memang banyak masyarakat Tasikmalaya pada waktu itu yang bercanda bahwa letusan Gunung Galunggung 1982-1983 "dicicil", mirip dengan kebiasaan tukang kredit yang populer di daerah tersebut.

Ini karena letusannya tidak terjadi sekaligus dalam satu waktu besar, melainkan berlangsung secara bertahap selama hampir 9 bulan, dari April 1982 hingga Januari 1983.

Mengapa Disebut "Dicicil"?

  1. Letusan Bertahap

    • Tidak seperti letusan gunung berapi lain yang meledak dalam satu kejadian besar, Gunung Galunggung meletus beberapa kali dengan intensitas yang bervariasi.

    • Kadang tenang beberapa hari atau minggu, lalu tiba-tiba meletus lagi dengan hujan abu dan aliran lahar.

  2. Fenomena Sosial di Tasikmalaya

    • Pada saat itu, banyak masyarakat di Tasikmalaya terbiasa dengan sistem kredit atau cicilan, terutama dalam perdagangan dan belanja kebutuhan sehari-hari.

    • Jadi, mereka bercanda bahwa Gunung Galunggung pun "ikut-ikutan" sistem kredit, dengan letusan yang tidak langsung habis dalam satu kali kejadian.

  3. Dampaknya yang Berlarut-larut

    • Karena letusan terus berlangsung dalam waktu lama, masyarakat harus berulang kali mengungsi, kembali ke rumah, lalu mengungsi lagi saat letusan berikutnya terjadi.

    • Ini semakin menguatkan anggapan bahwa letusan Gunung Galunggung seperti "cicilan" bencana, datang sedikit demi sedikit tapi berlangsung lama.

Kesimpulan

Anggapan bahwa letusan Gunung Galunggung 1982-1983 "dicicil" seperti tukang kredit memang merupakan cara masyarakat setempat melihat bencana ini dengan humor khas Sunda. Walaupun terdengar lucu, kenyataannya letusan ini membawa dampak besar bagi kehidupan mereka, dari kehilangan tempat tinggal hingga rusaknya lahan pertanian.